1 Oktober kemarin, aku genap berusia 24 tahun. Ya, usia-usia di mana orang-orang pelan-pelan mulai struggling untuk hidup yang lebih serius. Karena sebelum itu, aku dan mungkin beberapa orang di luar sana suka menghabiskan waktu untuk nongkrong, atau ngopi, atau make something happy. Tapi di last 23 ke early 24, aku baru sadar bahwa realita tidak seindah apa yang aku lakuin itu. Realita tetaplah sebagaimana dia. Keras, pahit, dan kompleks, dan mau ga mau kita harus ngejalanin.
Insecure yang di-denial-kan tapi tak bisa dihindarkan karena banyak juga temen yang udah sukses di usia segitu. ada yang udah nikah juga. Quote "jalan hidup orang beda-beda, jadi jangan insecure" hanya mempan di beberapa situasi, selebihnya tembus juga. Udah jarang ngehalu bareng, karena semua temen udah pada mikir realita, yang pasti-pasti aja. Halu hanya konsumsi pribadi. Begitupun juga ngejokes. Sebenernya hidup yang pait, "pain", dan insecure itu sudah mulai dirasakan dari umur 23 or early 20s. Tapi puncak-puncaknya menurutku ya di usia middle 20s. 23-28 an. Di sisi lain, aku bersyukur masih diberi kesehatan, keselamatan, dan nafas panjang hingga detik ini, Karena banyak yang sepantaranku udah pergi duluan. Masa-masa ini (2020-2021) adalah masa-masa yang sangat struggling buat orang-orang. Apapun. Dari kesehatan sampai keuangan. Banyak yang masih hidup, dan ga sedikit juga yang tumbang. So, i think di usia 24 yang bertepatan dengan bad situation ini, semoga aku dan kalian semua tetap optimis, diberi kekuatan lebih untuk struggling menghadapi hidup yang semakin lama semakin keras dan kadang suka menghianati kita.
0 Comments
Leave a Reply. |
Zaky ZNLihat profil saya selengkapnya disini Archives
December 2021
|